Senin, 03 Juni 2013

Memelihara sistem rem dan komponennya (Bagian 2)



BAB II

1).  Mengganti pad rem piringan

REM PIRINGAN
          Walaupun terdapat banyak jenis rem piringan, prinsip kerjanya adalah bahwa sepasang pad yang tidak berputar menjepit rotor piringan yang berputar menggunakan tekanan hidraulis, menyebabkan terjadinya gesekan yang dapat memperlambat atau menghentikan kendaraan.
          Rem piringan efektif karena rotor piringannya terbuka terhadap aliran udara yang dingin dan karena rotor piringan tersebut dapat membuang air segera. Karena itulah gaya pengereman yang baik dapat terjamin walau pada kecepatan tinggi. Sebaliknya berhubung tidak adanya self energieing effect, maka dibutuhkan gaya pedal yang lebih besar dibandingkan dengan rem teromol. Karena alasan inilah maka booster rem biasanya digunakan untuk membantu gaya pedal.
          Karena pad akan aus, perlu diperiksa secara berkala. Kalau keausannya melebihi limit atau mendekati limit, pad harus ganti.


Gambar 10. Rem Piringan

MENGGANTI PAD REM PIRINGAN
          Prosedur penggantian pad rem berbeda-beda menurut jenis rem piringan. Misalnya cara mengganti pad jenis PS kaliper luncur dapat dilakukan tanpa harus membuka rakitan kaliper, tetapi untuk jenis kaliper luncur AD (Tipe Full floating), rakitan kaliper harus dibuka. Prosedur berikut ini adalah untuk jenis AD. Untuk jenis PS (Tipe Semi floating), lihat petunjuk pada pedoman reparasi.
Kapan pad rem harus diganti?
Jika :  1. Nilai gesek turun.
          2. Ketebalan sudah melewati batas limit;
              a.  Ada angka keamanan pada pad
              b.  Kedalaman alur pendingin
              c.  Sensor keausan

Gambar 11.  Pad rem

MELEPAS
1.  Angkat kendaraan dan lepaskan semua roda
     Kendorkan mur-mur roda sebelum mengangkat kendaraan
2.  Buka kaliper
     a.  Bersihkan kaliper dengan udara
     b.  Amankan kepala sub-pen dengan kunci dan buka baut kaliper
     c.  Tarik kaliper dan balikkan ke atas kemudian masukkan baut yang telah lepas ke
          dalam plat penahan agar kaliper tidak terjatuh.
          1) Jangan melepas slang rem
          2) Jangan melepas kaliper dari plat penahan
          3) Jangan menginjak pedal rem pada waktu kaliper tidak terpasang

Gambar 12. Melepas baut sub-pen

3.  Buka pad rem
     a.  Buka pad dalam
     b.  Buka pad luar bersama dengan simnya

Gambar 13.  Membuka pad dalam
Gambar 14.  Membuka pad luar dan sim
PEMERIKSAAN
1.  Periksa keausan pad rem
     a.  Ukuran ketebalan pad rem
          Jika kurang dari atau mendekati 1.0 mm gantilah pad-padnya.
     b.  Jika keausan pad tidak merata atau ada kerusakan, mintalah petunjuk pada
          instruktur.
2.  Periksa mekanisme pen luncur kaliper.
     Jika ada kerusakan, kaliper perlu dioverhaul mintalah petunjuk pada instruktur anda.
3.  Periksa tebal piringan
     a.  Bersihkan permukaan  piringan dengan menggunakan kain lap.
     b.  Ukur tebal  piringan. Jika kurang dari minimum, piringan harus diganti baru.
          Mintalah petunjuk dari instruktur anda.

Gambar 15.  Mengukur  piringan

PEMASANGAN
1.  Pasanglah pad rem
     a.  Bersihkan permukaan plat penahan dimana pad piringan akan dipasang.
     b.  Pasanglah dengan betul plat penunjang (1), plat pengantar pad (2), dan plat
          pegas anti berisik (3), pada plat momen (4).

Gambar 16.  Pemasangan pad rem

     c.  Bersihkan permukaan pad rem menggunakan amplas tetapi jangan terlalu keras.
     d.  Sambil mendorong pegas (3) ke atas, pasang pad luar beserta simnya (5) pada
          plat penahan.
     e.  Pasang pad dalam pada plat momen sama seperti memasang pad luar.

Gambar 17.  Pemasangan pada rem

2.  Pasang kembali kaliper
     a.  Apabila pad baru akan dipasang keluarkan sebagian minyak rem pada reservoir
          karena kalau tidak, minyak rem akan meluap pada waktu piston didorong masuk
          kembali dan minyak rem bertambah pada reservoir.
     b.  Dengan menggunakan gagang palu, tekan piston masuk.
            Gantilah pad satu persatu sebab ada kemungkinan piston yang ada dibagian lain kaliper
            akan keluar.
     c.  Masukkan kaliper secara hati-hati sehingga boots piston tidak terjepit.
          Pegang kepada subpen dengan kunci kemudian kencangkan baut-baut kaliper
          pada momen spesifikasi.
     d.  Setelah kaliper dipasang perhatikan bahwa boots pada pen utama dan sub pen
          terpasang dengan sempurna tanpa terpuntir.
 Gambar 18.  Pemasangan kaliper

3.  Stel ketinggian minyak rem di dalam reservoir master silinder.
     Lihat bagian pemeriksaan dan penyetelan tinggi permukaan minyak rem pada pasal
     sebelum ini.
4.  Periksa pemasangan pad rem. Tekan pedal rem sekali dan lepaskan. Roda harus
     berputar dengan bebas.
     Walau pad sedikit menyentuh piringan pada waktu rem dilepas, hal ini tidak menyebabkan
     keausan yang berarti.
5.  Pasang roda dan turunkan kendaraan.
     Kencangkan semua mur roda baik-baik setelah kendaraan diturunkan.

REM TROMOL
          Rem tromol (drum) menggunakan sepasang sepatu yang menahan bagian dalam dari tromol yang berputar bersama-sama dengan roda, untuk menghentikan kendaraan.
Walaupun terdapat berbagai cara pengaturan sepatu rem, jenis leading dan trailing yang paling banyak dipakai pada kendaraan penumpang dan kendaraan komersial.
          Rem tromol tahan lama karena adanya tempat gesekan yang lebar diantara sepatu dan tromol, tetapi penyebaran panas agak lebih sulit dibandingkan dengan rem piringan karena mekanismenya yang agak tertutup. Karena itu, rem tromol hanya dipakai pada roda-roda belakang yang tidak begitu banyak memerlukan tenaga pengereman.
          Berhubung kanvas sepatu rem dan tromol aus sejalan dengan pemakaian rem, periksa secara berkala perlu dilakukan, dan penggantian perlu dilakukan apabila keausan melebihi limit atau mendekati limit.

Gambar 19. Rem tromol

2).  Mengganti sepatu rem

MELEPAS
1.  Angkat kendaraan dan lepaskan roda-roda.
2.  Bebaskan rem tangan.
3.  Stel celah sepatu rem.
     Tromol rem mungkin sulit dilepaskan karena sepatu rem mencekam bagian
     lengkung dari tromol bagian dalam. Karena itu kecilkan lingkaran sepatu untuk
     mendapatkan celah yang lebih besar, dengan cara sebagai berikut:
     a.  Buka sumbat lubang service pada plat penahan.
     b.  Masukkan obeng melalui lubang service dan tahan tuas pawl penyetel otomatis
          untuk memudahkan gerakkan alat penyetel.
     c.  Dengan menggunakan alat penyetel rem SST, tambahkan celah antara sepatu
         rem dan tromol rem dengan jalan memutar roda gigi pawl pada penyetel
         otomatis.
4.  Buka tromol rem
     Dengan menggunakan dua buah baut yang cocok dengan lubang service yang ada
     pada tromol masukkan dua baut tersebut ke dalam ulirnya untuk menarik keluar
     tromol rem.
      Jangan menekan rem setelah melepas tromol rem


Gambar 20.  Melepas tromol dengan memasukan baut

5.  Periksa pelapis sepatu rem
     a.  Ukur tebal pelapis rem
          Jika tebal pelapis rem kurang dari minimum atau mendekati minimum, ganti
          sepatu rem pada kedua roda.
     b.  Ukur diameter dalam tromol rem. Jika diameter lebih besar dari spesifikasi,
          tromol harus diganti.
     c.  Jika permukaan tromol yang bersinggungan dengan pelapis sepatu rem tergores
         dalam, tromol harus diganti.


Gambar 21.  Mengukur keausan tromol

6.  Lepaskan pegas pembalik rem. Gunakan alat pembuka pegas pembalik sepatu rem,
     gunakan SST untuk melepaskan.
7.  Periksa secara visual kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem pada silinder
     roda. Jika ada kebocoran atau minyak rem merembes, silinder roda harus overhoul.
     Mintalah petunjuk instruktur anda.


Gambar 22.  Membuka pegas pembalik sepatu rem

8.  Lepaskan sepatu rem
     a.  Dengan menggunakan SST yakni alat penggerak pegas penahan sepatu rem,
          putar pen pegas penahan sepatu 900 sementara ujung pen ditarik dengan jari.
     b.  Buka pegas jangkar sepatu rem


Gambar 23. Melepas sepatu rem

9.  Lepaskan kabel rem tangan dari tuas sepatu rem tangan.
     a.  Buka pegas tuas penyetel otomatis.
     b.  Dengan menggunakan tang lancip, tekanlah pegas koil kabel rem tangan.

Gambar 24. Melepas kabel rem tangan
10. Buka washer C dan lepaskan tuas sepatu rem tangan dan penyetel otomatis dari
      sepatu rem. Untuk membuka washer C ungkit dengan obeng.
       Hati-hati jangan sampai shim dan washer C hilang


Gambar 25. Melepas washer C

11. Bersihkan plat penahan dan komponen-komponen yang lain menggunakan kain lap
      yang bersih serta bersihkan debu-debu dengan tiupan udara kompressor.

       Jangan membersihkan komponen-komponen rem dengan zat-zat yang melarutkan bagian-
       bagian yang terbuat dari karet (tiner, bensin, dan lain-lain).

Gambar 26.  Membersihkan plan penahan

PEMASANGAN
          Rem teromol terdiri dari beberapa bagian yang kecil dan sebagian dari bagian ini yang kiri dan kanan tidak dapat dipertukarkan. (Misalnya, arah ulir sekrup adjuster (penyetel) otomatis berbeda-beda tergantung pada sistem penyetelannya).
          Juga walaupun salah satu bagian hilang atau salah pasang, rem tidak dapat bekerja dengan sempurna. Karena itu, apabila menangani model yang lain, selalu memperhatikan buku Pedoman Reparasai yang sesuai.


Gambar 27.  Rem tromol

1.  Pasang tuas sepatu rem tangan dan tuas penyetel otomatis pada sepatu rem
     belakang.
     a.  Pasang untuk sementara washer C beserta shim, lalu ukur celahnya dengan alat
          pengukur ketebalan. (thickness gauge).
     b.  Jika ternyata celah di luar spesifikasi, pilih shim yang sesuai agar terdapat celah
          yang tepat.
     c.  Oleskan sedikit gemuk yang tidak mudah meleleh pada pen lalu amankan washer
          C dengan tang.
          Pakailah washer C yang baru.
     d.  Periksa bahwa kedua tuas bergerak dengan bebas.
          Jika gerak tuas terlalu berat, penyetel otomatis tidak akan bekerja dengan
          sempurna atau rem tangan tidak bisa dibebaskan.

Gambar 28.  Memeriksa gerakan tuas

2.  Oleskan sedikit gemuk yang tidak meleleh karena pada plat penahan dimana sepatu
     rem bersinggungan dan penyetel otomatis. Gemuk tidak boleh terlalu banyak karena
     gemuk yang berlebihan dapat melekat pada sepatu rem
3.  Hubungkan kabel rem tangan ke tuas sepatu rem tangan dengan menekan pegas
     koil kabel dengan tang lancip

Gambar 29. Memasang kabel rem tangan

4.  Hubungkan penahan sepatu (salah satu alat rakitan otomatis) dengan tuas penyetel
     dan sepatu rem belakang.
Gambar 30.  Memasang penahan sepatu

5.  Pasang pegas tuas penyetel otomatis pada tuas penyetel dan sepatu. Hati-hati
     untuk tidak menyebabkan sepatu terdorong keluar.

Gambar 31.  Memasang pegas tuas penyetel otomatis

6.  Pasang sepatu belakang pada plat penahan. Dengan menggunakan alat penggerak
     pegas penahan sepatu SST, pasangkan sepatu rem beserta pegas penahan dan
     pennya.
Gambar 32.  Memasang sepatu belakang

7.   Pasang pegas pembalik sepatu rem pada penunjang sepatu penyetel dan masukkan
      penyetel (adjuster) ke penahan sepatu yang terpasang pada sepatu belakang.
8.   Hubungkan sepatu depan dan belakang dengan pegas jangkar sepatu dan pasang
      sepatu depan pada plat penahan.
9.   Dengan menggunakan SST, yakni alat penggerak penahan sepatu, pasang sepatu
      beserta pegas penahan sepatu, dan penahannya.
10. Kaitkan pegas pembalik sepatu depan dan belakang menggunakan SST, alat khusus
      untuk membalik sepatu rem.
      perhatikan bahwa sepatu rem dan rakitan penyetel otomatis terpasang dengan
      sempurna.
Gambar 33.  Memasang pegas pembalik

11.  Periksa dari penyetel otomatis. Dengan menggunakan obeng, gerakkan tuas
      sepatu rem tangan beberapa kali dan periksa bahwa penyetel menjadi panjang
      secara otomatis.
Gambar 34. Memeriksa penyetel otomatis

12. Bersihkan pelapis sepatu rem menggunakan amplas, bila perlu bersihkan
      permukaan bagian dalam tromol rem.
Gambar 35. Membersihkan pelapis sepatu rem

13.  Pasang teromol rem
       Stel celah diantara tromol dan sepatu sebagai berikut:
       a.  Ukur diameter bagian dalam menggunakan kaliper (jangka sorong).
       b.  Stel kaliper (jangka sorong) dengan ukuran 1 mm lebih kecil dari ukuran drum
           yang telah diukur.
       c.  Ukur diameter luas sepatu rem.
            Periksa bahwa sepatu tepat pada posisinya, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu
            rendah.
       d.  Stel penyetel otomatis sehingga diameter luar sepatu sesuai dengan panjang
            kaliper yang telah ditentukan sebelum ini.
       e.  Pasang tromol rem pada hub poros as.
14.  Stel celah sepatu rem
       Tarik dan bebaskan tuas rem tangan beberapa kali sampai tidak melebihi
       spesifikasi bunyi “klik” yang telah ditentukan. Dengan demikian celah antara
       tromol dan sepatu akan terstel dengan sendirinya.
15.  Tekan pedal rem beberapa kali dan cek hal-hal sebagai berikut:
       a.  Periksa bahwa semua tromol pada kedua bagian berputar dengan bebas tanpa
            suatu gesekan atau tahanan yang terlalu besar.
       b.  Perhatikan bahwa jarak cadangan pedal rem harus lebih dari yang telah   
            ditentukan.
16.  Pasang roda dan kencangkan semua mur baik-baik setelah kendaraan diturunkan.

3).  Melakukan penyetelan rem tangan


REM TANGAN
          Kendaraan dilengkapi dengan dua jenis sistem pengereman. Yang pertama untuk pengereman kendaraan yang sedang meluncur menggunakan rem kaki hidraulis. (ini sudah dibahas sebelum ini.
          Yang kedua sistem pengereman untuk menjaga kendaraan agar tetap berhenti pada waktu parkir menggunakan rem tangan mekanis. Rem tangan mengerem kedua roda belakang melalui kabel. Cara kerja rem tangan dapat dilihat pada gambar di bawah. Gerakan tuas rem tangan yang kurang sama saja tidak ada gerak bebas pada rem belakang yang akan menyebabkan sepatu rem belakang tertarik serta akan menimbulkan panas yang berlebihan pada rem belakang dan penggunaan bahan bakar menjadi lebih boros.
          Sebaliknya, gerakan tuas rem tangan yang berlebihanpun tidak akan dapat memberikan kekuatan pengereman yang cukup untuk menjaga agar kendaraan tetap pada tempatnya. Karena itu, gerakan rem tangan harus pada harga spesifikasi.
 Gambar 36.  Rem tangan

KERJA REM TANGAN
          Rem dalam keadaan bebas. Apabila tombol pembebas rem ditekan. Lidah roda (pawl) terlepas tidak mengkait dan ini memungkinkan tuas kembali. Pada teromol rem, pegas pembalik kabel mendorong sepatu rem tangan yang mengakibatkan kedua sepatu rem mengecil oleh adanya pegas pembalik sepatu.

Gambar 37.  Rem tangan dalam keadaan bebas

          Rem dalam keadaan kerja. Pada waktu tuas ditarik, lidah roda (pawl) mengkait gigi-gigi pasak (ratchet dudukan tuas rem tangan) dan menahan tuas pada posisinya.
Kabel rem menarik tuas sepatu depan ke tromol melalui strut (penyetel otomatis), sementara sepatu belakang juga tertarik ke tromol dengan strut berfungsi sebagai penggalang.

Gambar 38.  Rem tangan dalam keadaan bekerja

PEMERIKSAAN & PENYETELAN GERAKAN TUAS REM TANGAN
Untuk memeriksa dan menyetel gerakan tuas rem tangan, celah sepatu rem belakang harus dalam keadaan tersetel dengan sempurna.
Pada rem tromol yang dilengkapi dengan penyetel (adjuster otomatis), celah sepatu rem belakang ini dapat distel dengan jalan menarik-narik tuas rem tangan beberapa kali.

1.  Periksa gerakan tuas rem tangan.
     Tarik tuas rem tangan dengan kekuatan tertentu sambil menghitung beberapa bunyi
     “klik” terjadi.
Gambar 39. Menghitung jumlah klik

2.  Jika jumlah “klik” tidak berada dalam spesifikasi, ambil dua kunci pas untuk
     mengendorkan mur pengunci pada tutup penyetel.

Gambar 40.  Mengendorkan mur

3.  Putar tutup penyetel dan stel gerakan tuas rem tangan pada jumlah bunyi “klik”
     yang telah ditentukan.
     Putar ke kanan ð mengurangi gerakan
     Putar ke kirið menambah gerakan
4.  Amankan tutup penyetel dengan mengencangkan mur menggunakan dua kunci pas.
Gambar 41.  Menyetel gerakan tuas

1 komentar: